Friday, February 5, 2021

Menerima Kebaikan Bukanlah Sebuah Aib, Sayang...

Istriku sayang...

Akhir-akhir ini aku merasakan bahwa aku selalu bersalah di hadapanmu.

Istriku sayang, Apapun sikapmu padaku, aku sadari bahwa semua itu adalah buah dari sikapku padamu. Engkau adalah cermin bagi diriku untuk memperbaiki diri lebih baik lagi selanjutnya.

Istriku sayang, Bukanlah suatu aib, ketika istri menyambut hangat kedatangan suaminya yang baru saja pulang dari bepergian jauh.

Bukanlah sebuah cela, ketika istri berdandan merias diri untuk suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri menerima pemberian dari suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri menerima kebaikan dari suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri menemani suaminya saat makan.

Bukanlah suatu aib, ketika istri duduk di pangkuan suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri merelakan bagian tubuhnya untuk disentuh oleh suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri memperdengarkan suara indahnya pada suaminya.

Bukanlah sebuah aib, ketika istri tersenyum menunjukkan muka manis pada suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri menerima ciuman dari suaminya.

Bukanlah sebuah aib, ketika istri menyambut pelukan suaminya.

Bukanlah sebuah aib, ketika istri tidur seranjang dengan suaminya.

Bukanlah suatu aib, ketika istri mandi bersama suaminya.

Bukanlah sebuah aib, ketika istri bermesraan dengan suaminya.

Istriku sayang, Aku maafkan dirimu atas segala kekurangan dalam pemenuhan hak-hak diri ini.

Istriku sayang, Maafkan diriku atas pemberian yang kurang dari hak yang seharusnya engkau terima.

Istriku sayang, Mari kita berdamai dan bermesraan kembali. Mari kita jalani sisa hidup ini menggapai kebahagian dunia dan akhirat.

Istriku sayang...