Tuesday, April 6, 2010

kesibukan yang memadati aktivitas mahasiswa

Mahasiswa. sebuah nama yang unik. Nama yang memberikan gengsi tersendiri bagi pemiliknya. Namun di balik itu semua, ada beban yang harus ditanggung oleh penyandang nama tersebut. Beban yang luar biasa besar, yang sangat berat. Tapi mau tidak mau harus dilaksanakan juga, mengingat bahwa tidak semua pemuda berkesempatan menyandang nama mahasiswa.

Menjadi mahasiswa patut disyukuri. Bayangkan, dari ribuan peserta ujian masuk yang mencalonkan diri sebagai mahasiswa, hanya puluhan saja yang diterima. Akankah kita bangga hanya dengan menyandang nama sebagai mahasiswa? Akankah berhenti tanggung jawab kita sebagai manusia untuk mengabdikan diri bagi Allah taala? Sesungguhnya kewajiban mahasiswa lebih banyak daripada kewajiban mereka yang bukan mahasiswa. Mahasiswa dikaruniai ilmu dan pengetahuan yang memadai untuk dapat membangun bangsa dan negara. Di balik itu semua tentu saja ada kesibukan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa.
Memang salah satu kendala yang sering dialami oleh mahasiswa adalah pemanfaatan waktu. Adakalanya mahasiswa terlena dengan aktivitas – entah itu bermanfaat atau tidak – sehingga melalaikan kewajiban yang lebih utama. Mahasiswa harus pandai memenej waktu yang dimiliki. Duapuluh empat jam dalam sehari semalam – bukankah waktu yang dimiliki sama? Yang membuat berbeda hanyalah bagaimana kita memanfaatkan waktu yang hanya 24 jam tersebut untuk kegiatan yang sebaik-baiknya. Apakah kita akan memanfaatkannya dengan hal-hal yang sia-sia, yang tak ada gunanya untuk masa depan kita? Ataukah kita akan menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang mendukung masa depan kita? Renungkanlah wahai mahasiswa, apa yang telah kau dapatkan selama kau kuliah. Ilmukah, atau keahliankah, atau meningkatnya iman dan takwa, atau justru malah bejat dan bobrok? Jika yang diperoleh hanya kebejatan dan kebobrokan, apa bedanya mahasiswa dengan anak jalanan? Seharusnya mahasiswa memiiliki nilai guna yang jauh lebih baik daripada anak jalanan. Kalau tidak ada nilai guna yang diberikan, lantas untuk apa jadi mahasiswa? Toh tidak ada bedanya dengan anak jalanan.
Semoga ini semua dapat menjadi renungan bagi para mahasiswa yang terlena dengan dunianya.
(by Alif Mubarak Ahmad – Fakultas Pertanian UGM 2009)

No comments:

Post a Comment