Wednesday, August 25, 2010

Kejujuran: sesuatu yang sangat tinggi nilainya

Krisis moral dan krisis kepercayaan telah lama melanda Indonesia. Berdampak pada adanya ketidakberesan pada keadaan negeri ini. Negeri yang sebenarnya sangat kaya akan sumber daya alam menjadi negeri yang sebagian besar rakyatnya berada di bawah standar kehidupan yang layak. Pengemis di mana-mana, anak-anak jalanan berkeliaran, orang-orang jompo terabaikan, rakyat miskin tak terhitung banyaknya. Betapa tragisnya melihat sebuah negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam namun rakyatnya bergelimpang dalam kemiskinan.


Ketidakberesan ini tak lain karena hilangnya sifat jujur pada para pemimpin bangsa ini. Betapa sulitnya menjaga kejujuran tatkala nafsu telah menjadi pemimpin atas hati nurani. Nafsu tidak mempedulikan bisikan hati nurani untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Nafsu memicu munculnya sikap egois. Sikap yang hanya mementingkan keinginan diri sendiri tanpa peduli terhadap orang lain. Alangkah mengerikannya tatkala nafsu telah menguasai seseorang yang memiliki kekuasaan. Bertindak semena-mena tidak lagi menjadi tabu menurut pandangannya. Suara bisikan kebenaran oleh hati nurani tak lagi dihiraukan olehnya. Dia menjadi budak hawa nafsunya. Dia akan berusaha sekuat mungkin untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya tanpa peduli penderitaan rakyat yang dipimpinnya. Menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya tanpa peduli keadilan. Tanpa peduli apakah jalan yang ditempuhnya benar atau salah.

Keadilan adalah keadilan. Keadilan bermula dari kejujuran. Kejujuran inilah yang memandu seseorang untuk dapat berbuat dengan sebaik-baiknya. Kejujuran ini yang akan membimbing seseorang untuk dapat berbuat adil. Kejujuran inilah yang akan menunjukkan jalan kebenaran pada manusia.

Kejujuran berasal dari hati nurani. Hati nurani mengatakan kebenaran. Hati nurani tidak dapat ditipu. Seseorang yang mengingkari kata hatinya tidak akan pernah menjadi baik. Bahkan di dalam dirinya akan muncul sifat-sifat munafik. Perkataannya tidak sesuai dengan hatinya. Hatinya tidak sesuai dengan perkataannya. Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar. Yang buruk jadi baik, yang baik jadi buruk. Semuanya berbalik 180 derajat ketika kejujuran telah hilang digantikan oleh kebohongan dan kepalsuan.

Sekarang ini dapat dilihat bahwa sedikit sekali orang yang memiliki kejujuran dalam hatinya. Dari sekian banyak orang, yang benar-benar mengangkat dan menjunjung tinggi kejujuran sangatlah sedikit. Walaupun demikian, kejujuran tetaplah menjadi suatu hal yang bernilai tinggi. Dalam kelangkaannya, kejujuran tetap menjadi sesuatu yang sangat mahal harganya. Kejujuran tetaplah menjadi penuntun menuju kebaikan. Kejujuran tetaplah menjadi penunjuk jalan bagi seseorang untuk memperoleh keridhoan Allah.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan petunjuk-Nya agar kita selalu jujur dalam segala hal.


Tag: kejujuran, kebaikan, keadilan

No comments:

Post a Comment