Saturday, August 14, 2010

Niat: sebuah motivasi untuk terciptanya profesionalisme

amal itu dengan niatnya
Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya motivasi yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu itu. Adakalanya kita merasakan ketidakmampuan untuk melakukan suatu hal, padahal kita belum mencobanya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya sikap pesimis terhadap sesuatu yang sebenarnya sangat mungkin dilakukan. Sikap pesimis tersebut muncul karena hilangnya motivasi dari diri seseorang sehingga dia merasa tidak mampu, bahkan merasa mustahil melakukan sesuatu yang sebenarnya dia mampu melakukannya.

Pernahkah kita mengalami hal yang demikian? Pernahkah kita berhenti berbuat karena dihadang oleh rasa pesimis? Jika pernah, maka cobalah sedikit berbenah niat karena niat sangat menentukan motivasi yang muncul dari jiwa seseorang. Jika niatan yang telah ditanamkan sejak awal sudah lemah, maka motivasi untuk menaklukkan tantangan tersebut akan menjadi lemah atau bahkan menjadi mati. Lemahnya motivasi ini akan melahirkan sikap yang baru: sikap pesimis. Akankah kita terkalahkan oleh sikap pesimis ini? Akankah kita biarkan sikap pesimis ini mendera kita sehingga kita tidak berbuat?
Niat adalah pondasi dari semua perbuatan yang kita lakukan. Semua perbuatan itu akan bernilai sebanding dengan niat yang ditetapkan sejak awal. Agar perbuatan yang kita lakukan memiliki nilai, maka pembaharuan niat menjadi sangat penting. Apapun yang kita lakukan memerlukan niat yang mendasari perbuatan yang dilakukan.
Motivasi dalam melakukan pekerjaan muncul sesuai dengan niat yang ditanamkan. Sebuah pekerjaan akan menghasilkan buah yang memuaskan apabila ada dorongan motivasi yang kuat yang mengakselerasi pekerjaan tersebut. Motivasi ini membuahkan gairah dan semangat yang kuat dalam berbuat sesuatu yang pada akhirnya pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan dapat membuahkan hasil yang maksimal.
Seorang Muslim dalam pekerjaannya dituntut untuk bekerja dengan profesional. Profesionalisme seseorang sangat bergantung pada motivasi yang mendasari pekerjaan yang dia lakukan. Profesionalisme juga bergantung pada skill dan kemampuan dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Untuk mencapai profesionalisme yang optimal diperlukan adanya kombinasi antara motivasi dan kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu hal. Yang terpenting di antara keduanya adalah motivasi, karena skill bisa diasah asalkan ada motivasi yang kuat. Mulailah dengan membenahi niat. Jadikan niat yang mendasari pekerjaan kita hanya untuk mencari ridho Allah semata, bukan yang lain.
Adakah niat yang lebih baik daripada mencari ridho Allah?

No comments:

Post a Comment