Wednesday, September 1, 2010

Berkata itu mudah, mengamalkan itu sulit

Mengatakan sesuatu adalah hal yang mudah. Hanya perlu menggerakkan lidah, bibir, dan mulut serta bersuara. Perkataan yang telah diucapkan tidaklah semudah pengamalannya. Seringkali orang yang memberikan petuah-petuah bijak tidak bisa melaksanakan apa yang dia nasehatkan kepada orang lain. Namun ada juga orang yang sejalan perkataan dan perbuatannya. Orang yang tidak hanya memberikan nasehat, namun juga mampu memberikan teladan.

Saat ini, orang-orang telah banyak mendapatkan nasehat-nasehat. Apalagi di bulan Ramadhan. Di mana-mana ada kajian, di masjid, musholla, sekolah, kampus, kantor, dan di berbagai tempat lainnya. Tetapi mengapa banyaknya pengajian tersebut tidak terlalu memberikan efek positif dalam perubahan perilaku mereka? Ya, itulah masalahnya. Sangat banyak orang yang mampu memberikan nasehat. Namun sedikit sekali orang yang mampu menjadi suri teladan bagi orang lain.

Menasehati orang lain adakalanya memerlukan perkataan. Perkataan yang dapat dipahami dan berkesan di hati orang yang mendapatkan nasehat tersebut. Ketika nasehat tersebut tidak berkesan di hati orang yang mendengarnya, nasehat itu akan lenyap begitu saja. Tidak akan berdampak sedikit pun pada kehidupan dan moral orang itu. Nasehat akan lebih efektif ketika disampaikan dengan suri teladan yang baik. Karena dengan suri teladan, seseorang akan lebih mudah menirukannya. Orang lebih cenderung pada meniru apa yang dia lihat. Selain itu suri teladan lebih menimbulkan kesan di hati daripada nasehat-nasehat yang terlalu banyak. Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam merupakan salah satu contoh orang yang mampu memberikan nasehat dengan suri teladan yang beliau miliki.

Saat menemukan seseorang yang sulit sekali dinasehati, satu-satunya cara untuk melunakkan dan meluluhkan hatinya adalah dengan suri teladan yang baik. Ciptakan teladan yang memberikan kesan mendalam di hatinya. Atau tunjukkan padanya sebuah akhlak yang membuat dirinya insyaf, beralih dari kegelapan menuju cahaya. Memang manusia tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah seseorang, karena yang berkuasa memberikan petunjuk pada seseorang hanyalah Allah semata. Namun usaha untuk menasehati orang lain harus tetap dilakukan sebagai upaya. Karena Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengubah keadaan suatu bangsa sampai bangsa itu mengubah keadaannya sendiri. Wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment