Monday, August 30, 2010

Semangat ibadah: akankah terhenti dengan berlalunya Ramadhan?

 

Bulan Ramadhan berlalu dengan begitu cepat. Tanpa terasa putaran 10 hari kedua bulan Ramadhan telah berlalu. Kini telah memasuki putaran ketiga dari bulan Ramadhan. Sepuluh hari terakhir yang memiliki satu kelebihan berupa adanya malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Qadr:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Begitulah Ramadhan berlalu. Dengan sibuknya kegiatan yang membuat manusia lupa atau bahkan lalai dengan ibadah yang seharusnya ditingkatkan pada bulan Ramadhan, maka inilah saatnya untuk berbenah diri dan intorospeksi diri: sudahkah amalan kita meningkat pada bulan Ramadhan ini? Bandingkanlah dengan amalan sebelum bulan Ramadhan. Adakah sebuah peningkatan dibandingkan sebelum Ramadhan? Jika sudah, maka keistiqomahan yang harus dilatih. Bagaimana kita bisa melakukan amal-amal yang telah dibiasakan pada bulan Ramadhan di bulan-bulan lainnya. Karena indikator sukses seorang Mukmin dalam menjalani Ramadhan adalah keistiqomahan beramal hingga ke bulan-bulan setelah Ramadhan. Sehingga apa yang telah dibiasakan di bulan Ramadhan ini menjadi suatu habit dan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan cuma peningkatan sesaat yaitu pada bulan Ramadhan lalu diikuti dengan grafik amalan yang menurun drastis atau bahkan lebih buruk daripada sebelum Ramadhan.

Kini tinggal menanti dengan hitungan jari: tersisa sepuluh hari terakhir. Akankah kita melupakan Ramadhan dan menyibukkan diri dengan kesibukan dunia demi menyambut datangnya hari raya? Ingat bahwa suksesnya seseorang di bulan Ramadhan tidak dilihat dari apakah dia mengenakan pakaian baru di hari raya. Kesuksesan Ramadhan tidaklah dinilai dari barang-barang baru yang dibeli di hari raya. Namun kesuksesan Ramadhan sesungguhnya adalah ketika seseorang dapat tetap konsisten dan beristiqomah menjadikan hari-harinya setelah Ramadhan sebanding dengan hari-harinya di bulan Ramadhan.

Mudah-mudahan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang sukses melalui buklan Ramadhan. Amin.

No comments:

Post a Comment