Monday, September 6, 2010

Pelajaran dari sang gagak

Di sebuah hamparan padang tandus yang luas, seekor burung gagak merasa kehausan. Dia terbang mengitari segala penjuru untuk dapat memperoleh air minum. Tak lama kemudian dia melihat sebuah gentong berisi air. Dia kemudian menjulurkan kepalanya ke dalam gentong itu. Namun apa daya dia tak kuasa menggapai air di dalam gentong tersebut. Lehernya tak sebanding dengan dalamnya air dalam gentong itu. Sang gagak pun memutar otak kecilnya untuk menemukan cara bagaimana dia bisa minum dari gentong tersebut.

Tak lama kemudian, sebuah ide muncul dari dalam otaknya. Dia pun mencari batu-batu kecil dan memasukkannya ke dalam gentong tersebut. Sedikit demi sedikit permukaan air di dalam gentong itu naik. Sang gagak tetap bersabar dan tetap memasukkan batu kecil satu per satu ke dalam gentong. Sampai pada akhirnya air gentong itu naik dan meluap ke mulut gentong. Sang gagak pun bisa minum dengan sepuas-puasnya dari gentong tersebut. Begitulah sang gagak menikmati hasil pikiran dan jerih payah usahanya.

Manusia yang berakal jauh lebih pandai daripada binatang adakalanya kalah dengan binatang tersebut. Manusia terkadang enggan memakai akalnya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Sehingga manusia mudah mengeluh terhadap sedikit kesulitan yang menimpanya. Padahal belum ada pemikiran akal dan usaha maksimal untuk mengatasi permasalahan tersebut. Alangkah baiknya belajar dari kisah burung gagak tersebut.

Memang kehidupan ini adalah penuh dengan masalah. Sebuah fitrah yang telah ditentukan oleh Allah bahwasanya dalam hidup manusia akan senantiasa penuh dengan masalah-masalah. Allah menjadikan masalah-masalah sebagai ujian bagi manusia, apakah dengan banyaknya masalah itu manusia akan dapat menyelesaikannya ataukan justru manusia itu akan mengeluh. Sungguh betapa besar hikmah yang dapat diambil dari keberadaan hidup manusia yang penuh dengan masalah.

Lalu bagaimana dengan diri kita? Apakah kita telah menemukan solusi dari permasalahan yang kita hadapi dengan pemikiran yang memeras otak kita? Apakah kita telah berhasil menyelesaikan masalah yang kita alami dengan usaha maksimal kita? Ataukah kita hanya bisa mengeluh dengan segala permasalahan yang kita hadapi? Tidak cukup hanya dijawab dengan melontarkan sebuah pilihan, namun harus dibarengi dengan tindakan. Tunjukkan tindakan itu!

Sebagai wujud realisasi tindakan yang kita pilih, mari kita temukan solusi untuk segala permasalah yang kita hadapi dan bersabar serta terus berusaha. Tidak lupa juga untuk memanjatkan doa kepada Allah yang Mahakuasa Sang Pencipta masalah. Karena Allah-lah yang menciptakan masalah, maka kepada Allah pula kita mohon pertolongan untuk terselesaikannya masalah-masalah yang kita hadapi. Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment